Friday, June 8, 2012

Resensi Buku_Cinta,Idealisme, dan Perjuangan


Judul Buku          : Katastrofa Cinta
Penulis                 : Afifah Afra
Tebal Halaman  : 264 halaman
Penerbit              : Lingkar Pena Publishing House


Sinopsis Buku :

Novel yang memiliki alur maju mundur ini mengisahkan tentang seorang Raden Rara Sekar Kusumastuti, atau Astuti, yang  lahir di keluarga ninggrat, namun menghadapi konflik keluarga yang rumit. Neneknya, yang kecewa karena ibu Astuti memilih menikah dengan seorang santri yang hanya guru swasta bernama Mukhlis, dan bukan bangsawan ningrat yang ambtenaar, memaksa mengasuh Astuti. Maka, Astuti yang jelita pun dibesarkan dalam kemewahan serta doktrin-doktrin kehidupan barat yang cukup kental.
Hingga Jepang datang ke Indonesia, merebut kekuasaan Hindia Belanda. Keluarga Astuti digerebek Tentara Jepang. Astuti kecil berhasil melarikan diri, namun berhasil ditangkap oleh seorang perwira Jepang yang ternyata pengidap paedofilia. Astuti kecil pun telah menjadi korban pelampiasan nafsu seksual sang perwira yang abnormal, menjadi jugun ianfu.
Kesuraman demi kesuraman hidup menimpa Astuti, menyebabkan ia menjadi sosok gadis liar, namun memikat banyak laki-laki. Bergabung dengan PKI sebagai pentolan gerwani, dan bahkan ikut mendalangi peristiwa pembakaran dan pembunuhan pesantren kakeknya sendiri dari pihak ayah.
Hingga akhirnya, kemalangan demi kemalangan menimpanya. Dia yang dulu jelita yang menawan banyak laki-laki, akhirnya hanya menjadi sosok renta yang tinggal bersama para gelandangan di salah satu sudut kota Solo.
Di sudut lain ada Cempaka. Gadis pintar dan jelita keturunan Tionghoa(Cina), yang merupakan salah satu korban dari kerusuhan 1998. Dia kehilangan kewarasannya setelah semua milik berharganya diambil. Harta bendanya dijarah, tokonya dibakar, ayahnya dirawat di rumah sakit jiwa dan ibunya memilih bunuh diri. Cempaka sendiri diperkosa beramai-ramai oleh orang yang tak dikenal. Cempaka, calon dokter yang cemerlang itu pun mengalami syok berat dan akhirnya dirawat di rumah sakit jiwa. Dan jika ada salah satu orang yang saat itu sangat ia benci, sosok itu adalah Firdaus, lelaki yang sebenarnya ia cintai. Pasalnya, Firdaus adalah aktivis mahasiswa yang memimpin demo-demo di tahun 1998. Cempaka menuduh, gara-gara Firdaus dan teman-temannyalah keluarganya mengalami kehancuran.
Setelah kabur dari rumah sakit jiwa, Cempaka bertemu dengan Astuti.  Ia bergaul dengan Astuti dan anak-anak jalanan dalam keadaan yang tidak waras. Namun akhirnya, Firdaus dapat menemukannya dan dapat membuatnya menjadi lebih baik. Firdaus meminangnya dan ia pun mengundang Astuti untuk hadir di acara pernikahannya. Namun ternyata, Firdaus adalah cucunya sendiri dari Annam, anaknya yang dikira terbunuh dalam tragedi pesantren kakeknya.

No comments:

Post a Comment